NAPAK TILAS PERANG PUPUTAN BAYU TAHUN 2013
11.07
| Diposting oleh
Unknown

Seolah tak mau melewatkan moment bersejarah ini, seluruh warga desa yang tempat tinggalnya dilalui peserta napak tilas dengan sukarela menyediakan makanan dan minuman di tepi-tepi jalan. Juga menyalakan berbagai musik untuk makin menyemarakkan suasana. Menariknya, Bupati Anas beserta rombongan juga ikut berjalan bersama peserta sejauh 1 Km.
Perlu diketahui, perang besar-besaran di daerah Bayu yang dinamakan perang Puputan Bayu terjadi pada tahun 1771 - 1772. Bangsa Belanda meyakini perang ini sebagai perang yang paling kejam dan meminta banyak korban jiwa. Orang Blambangan yang tak rela tanahnya diinjak-injak penjajah, berbekal pedang dan tombak di tangan, berusaha mempertahankan wilayahnya sekuat tenaga.
Pada tanggal 17 Desember 1771, VOC mendatangkan tentaranya dari Batavia, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya dan semua adipati taklukannya di pesisir timur Jawa Timur termasuk Madura. Ada 10 ribu tentara VOC yang datang ke Blambangan. Perang yang terjadi mengakibatkan Pangeran Jogopati, Patih Jaga Lara, Sayu Wiwit dan hampir semua pasukan gugur. Banyak kepala pejuang Blambangan terpisah dari lehernya serta dipajang di turus-turus pagar dan digantung di pepohonan. Sebanyak 60 ribu rakyat Blambangan gugur, padahal jumlah penduduk Blambangan ketika itu tak lebih dari 65 ribu orang.
Meski begitu, pejuang Blambangan terus berjuang merangsek maju, menyebabkan tentara Belanda ciut nyali. Banyak dari mereka yang kemudian meregang nyawa. Benteng-benteng musuh digempur hingga tak ada yang tersisa. Akhirnya, berdasarkan cerita tersebut, DPRD Banyuwangi pada sidangnya tanggal 9 Mei 1995 lewat cara aklamasi menetapkan 18 Desember sebagai hari jadi Banyuwangi. (Humas & Protokol).
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar